Kukira aku telah menemukan puzzle baruku, ternyata masih ada puing-puing puzzle yang ku kira telah selesai.
Bayangmu masih berada di depanku dan tak dapat hilang entah sampai kapan.
Mata dan rambutmu masih membuat decak kagum di hatiku.
Kala itu ku tak sengaja melihatmu dari dekat.
Andai saja aku tak memberikannya lewat perantara
Bila ku langsung memberikannya kepadamu, mungkin kau sudah kumimpikan selama seminggu
Aku tak tau mengapa hatiku masih membiarkan puzzle ini berkembang.
Entah sampai kapan.
Akankah berujung,
atau tiada batas
dan kusadari…
aku melupakan puzzle yang baru dan melanjutkan puzzle yang lama.